Masa Depan Biodiversitas Indonesia dan Dampaknya Bagi Industri Kecantikan Nasional | Bintang Mahayana
Apa Itu Biodiversitas?
Biodiversitas adalah keanekaragaman organisme hidup dalam hal genom, individu, spesies (keanekaragaman spesies), populasi, ekotipe yang berbeda (suatu bentuk atau ras spesies yang menempati habitat tertentu), subspesies, komunitas, ekosistem, reaksi yang berbeda dari suatu komunitas sebagai keseluruhan terhadap lingkungan, dan bioma (Primack: 2010 dikutip dari Zubaidah: 2019). Istilah biodiversitas juga sering disebut dengan istilah keanekaragaman hayati.
Sebagai Warga Negara Indonesia, kita diberkahi dengan keanekaragaman hayati melimpah. Namun, tahukah kalian bahwa para ilmuwan memprediksi bahwa dalam 20 hingga 30 tahun kedepan setidaknya 100.000 spesies flora dan fauna akan menghilang dari muka bumi akibat perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia (Mark: 201 dikutip dari Zubaidah: 2019).
Kalau pernah membaca buku "The Uninhabitable Earth" atau Bumi yang Tak Dapat Dihuni karya David Wallace Wells, tentu pernyataan seperti ini tidak terlalu mengejutkan. Bahkan dalam buku tersebut Wells mengatakan bahwa Kota Jakarta dinobatkan oleh BBC sebagai "The Fastest Sinking City", diprediksi akan tenggelam dalam 30 tahun kedepan. Memendeknya garis pantai, naiknya permukaan air laut, tentunya berdampak bagi kelangsungan ekosistem. Abrasi menyebabkan rumah penduduk terkena rob, tanaman mati, hewan-hewan pun mati. Terbawa arus ke daratan hingga saat air surut mereka tak sanggup kembali ke habitat asalnya di laut.
Fenomena ini sejatinya merupakan dampak dari krisis iklim. Meningkatnya suhu bumi akibat efek gas rumah kaca terus memaksa organisme hidup untuk bermutasi. Berusaha beradaptasi agar tidak menjadi korban krisis iklim selanjutnya dan menemui kepunahan spesiesnya. Untuk itulah pentingnya mengetahui peran kita dalam sistem guna mendukung keberlanjutan atau sustainability biodiversitas. Sekecil apapun peran kita, akan berdampak bagi lingkungan.
Lahan Gambut dan Perannya Dalam Kehidupan
Mengapa eksistensi lahan gambut dinilai penting?
Fenomena Kebakaran Lahan Gambut di Sumatera
Dampak Biodiversitas Indonesia Bagi Industri Kecantikan
Di artikel sebelumnya, sudah pernah dibahas mengenai pemanfaatan biodiversitas sebagai salah satu upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Setidaknya, itulah upaya minimun manusia untuk meretas entropi. Siapa kuat, dia akan bertahan. Mirip film "The Hunger Games" juga kalau dipikir-pikir. Tetapi, begitulah makhluk hidup. Terutama manusia karena telah diberkahi Tuhan dengan akal sehingga senantiasa mampu meretas fenomena krisis iklim untuk tetap memertahankan entitasnya dari kepunahan atau dari entropi (kondisi yang mengarah pada kekacauan).
BACA JUGA: 3 Jenis Flora di Indonesia yang Bermanfaat Bagi Kecantikan, Sudah Tahu?
Keanekaragaman Hayati sebagai Sumber Bahan Baku Pembuatan Produk Kecantikan
Faktanya, Indonesia merupakan pemilik lahan gambut tropis terbesar ke-3 di Dunia. Namun, dinobatkan pula sebagai negara ke-2 dengan laju kepunahan biodiversitas tercepat dan negara ke-1 sebagai negara pemasok satwa liar di Asia. Padahal, saat ini sektor industri kecantikan sedang giat mendukung kampanye pemanfaat biodiversitas nasional baik flora maupun fauna sebagai bahan baku pembuat produk perawatan kulit. Misalnya, Tebu (Saccharum offinarum) saat ini sering dijadikan bahan pencampur (emulsifier) dalam produk toner, face mist, dan moisturizer. Selain itu ada juga Kunyit (Curcuma longa), dimanfaatkan sebagai minyak esensial. Fungsinya adalah untuk melembabkan dan mencerahkan kulit. Tidak hanya pada produk skincare saja. Namun juga produk make up dan pembersih make up.
BACA JUGA: [REVIEW] SADA by Cathy Sharon Senja Resting Glam Face Make Up Remover
Sumber gambar: Sumber foto tertera pada gambar; Infografis oleh Bintang Mahayana
Ketersediaan Biodiversitas Hutan Bagi Industri Kecantikan Masa Depan
Jika karhutla terus dibiarkan, kerusakan lahan gambut dinormalisasi, eksploitasi flora dan fauna tanpa menerapkan ethical harvesting tidak dihindari. Bukan tidak mungkin keanekaragaman biodiversitas Indonesia suatu saat akan punah. Kita sudah banyak kehilangan spesies tanaman dan hewan. Jumlah ini akan terus bertambah jika masalah lingkungan tidak diindahkan. Tidak ada satupun entitas yang dapat lari dari krisis iklim. Hulu ke hilir akan merasakan dampaknya.
Akan sangat disayangkan jika masa kejayaan industri kecantikan harus terhenti karena ketidaktersediaan sumber daya tersebut. Bisa jadi kedepannya kita hanya mampu menggunakan bahan-bahan hasil sintesis kimia (buatan atau rekayasa) dan tak lagi dapat menikmati kebaikan dari alam sebagaimana selama ini kita rasakan.
***
Bintang Mahayana - 2021
Artikel ini ditulis dalam rangka memperingati Hari Hutan Indonesia yang jatuh pada tanggal 6 Agustus 2021 sebagai bentuk kerja sama "Eco Blogger Squad" Member of Blogger Perempuan Indonesia Part of Hiip Indonesia dengan Pantau Gambut ID.
REFERENSI
Sembiring, Lidya Julita. 2021. Ekonomi Tumbuh 7,07% di Q2-2021, Indonesia Resmi Keluar dari Resesi. Dalam CNBC Indonesia. Diakses pada 9 Agustus 2021.
Sejarah Terbentuknya Gambut | Apa Itu Gambut? Dalam pantaugambut.id. Diakses pada 9 Agustus 2021.
Zubaidah, Siti. 2019. Biodiversitas: Lestarikan melalui Pembelajaran dan Pewarisan Pengetahuan Lokal. Dalam researchgate.net. Diakses pada 9 Agustus 2021.
No comments:
Holla! Thanks for reading my post. Silakan tinggalkan komentar atau pertanyaan terkait konten. Komen spam, annonymous, maupun berisi link hidup akan dihapus. Centang "Notify Me" agar kalian tahu kalau komennya sudah dibalas, yaa!