Jaga Kesehatan Mental dengan Blogging ala Bintang | Bintang Mahayana
Holla!
Masih dalam suasana merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia 10 Oktober dan Hari Blogger Nasional 27 Oktober lalu, kali ini gue mau berbagi cerita tentang bagaimana kegiatan blogging dapat berpengaruh baik dalam menjaga kesehatan mental. Mungkin, teman-teman di sini juga sudah ada yang merasakan berbagai manfaat positif dari blogging? Bagi teman-teman yang baru ingin memulai blogging, selamat karena sudah menemukan postingan ini. Semoga, beberapa cerita di dalamnya bisa menginspirasi teman-teman untuk yakin untuk memulai blogging. Bagi teman-teman blogger, semoga cerita-cerita di sini dapat membantu teman-teman untuk menemukan semangat baru supaya lebih rajin posting dan konsisten menulis, yaa!
Silakan lanjut membaca!
Masih dalam suasana merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia 10 Oktober dan Hari Blogger Nasional 27 Oktober lalu, kali ini gue mau berbagi cerita tentang bagaimana kegiatan blogging dapat berpengaruh baik dalam menjaga kesehatan mental. Mungkin, teman-teman di sini juga sudah ada yang merasakan berbagai manfaat positif dari blogging? Bagi teman-teman yang baru ingin memulai blogging, selamat karena sudah menemukan postingan ini. Semoga, beberapa cerita di dalamnya bisa menginspirasi teman-teman untuk yakin untuk memulai blogging. Bagi teman-teman blogger, semoga cerita-cerita di sini dapat membantu teman-teman untuk menemukan semangat baru supaya lebih rajin posting dan konsisten menulis, yaa!
Silakan lanjut membaca!
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental
Seberapa penting, sih kesehatan mental itu? Kesehatan mental juga harus dijaga layaknya kesehatan fisik. Baik mental maupun fisik kita memiliki kesinambungan antar satu sama lain yang harus senantiasa kita jaga agar dapat menjalani kehidupan secara maksimal dan bahagia. Di balik tubuh yang kuat, ada jiwa yang sehat. Pun sebaliknya.
Terlebih di masa pandemi seperti ini, tidak sedikit dari kita yang mengalami penurunan kesehatan mental akibat kondisi yang tak menentu. Akibatnya, produktivitas kita dalam bekerja bisa terganggu dan kita seringkali merasa seolah hanya kita yang memiliki masalah tanpa ujung. Kita juga jadi tidak bisa seleluasa dulu untuk bertemu orang-orang yang kita sayangi. Bahkan, tak sedikit yang harus merelakan orang terkasih pergi untuk selamanya.
Dalam kondisi seperti ini, pastilah ada dampaknya bagi kesehatan mental yang juga dapat berpengaruh pada kesehatan fisik kita. Namun, hidup memang bak tak kenal ampun bagi mereka yang bersikap lemah serta terus memelihara mental korban. Hidup tetap harus berjalan apapun yang terjadi. Ini juga yang gue rasakan. Kalau kita yakin kita kuat, kita akan kuat. Sebaliknya, kalau kita yakin kita lemah, kita juga akan menjadi lemah. Pandemi ini telah mengajarkan gue untuk selalu menyempatkan bersyukur atas berkah sekecil apapun yang gue terima. Termasuk berkah dalam memiliki blog ini. Soalnya, blog ini sudah banyak menemani masa sulit gue dan juga atas seizin Allah.SWT membantu menjaga kewarasan selama pandemi bahkan sebelum pandemi.
Namun, cara setiap orang dalam menjaga kesehatan mental tentu beragam. Ada yang dengan mengisolasi diri dari media sosial, melakukan hobi di rumah, bersosialisasi, traveling ke berbagai wisata alam, dan lain sebagainya. Nah, blogging bisa jadi salah satu hobi yang dapat dijalankan di rumah. Kita hanya butuh laptop atau smartphone, koneksi internet, dan ide untuk menulis. Jadi, sebenarnya blogging itu bisa dikatakan salah satu cara simpel untuk membantu kita menjaga kesehatan mental, bukan?
Apa Itu Blogging?
Blogging bisa didefiniskan sebagai kegiatan menulis serta menuangkan pikiran maupun hasil karya lewat media blog. Blog merupakan suatu jenis website berupa media daring yang berisi konten berupa artikel (tulisan) disertai foto dan atau video yang dikolola oleh seorang blogger (Niagahoster: 2021). Umumnya blog dimiliki oleh perseorangan dan di-update secara berkala kontennya untuk mencapai keberhasilan dari blog itu sendiri.
Misalnya, untuk membuat artikel blog berada di halaman pertama hasil pencariaan Google, maka seorang blogger harus memproduksi artikel dengan konten yang menarik bagi pembaca, sesuai kebutuhan pencarian, menerapkan Search Engine Optimization (SEO), serta konsisten menulis di blog. Jujur, gue sendiri saat awal blogging kurang terlalu tentang ini. Soalnya, selain nmemang belum paham, niatnya hanya menulkis untuk melepaskan beban di pikiran supaya tidak semuanya menumpuk di kepala. Makanya, butuh media untuk menumpahkan semuanya
Cara Bintang Lawan Depresi dengan Blogging
Sekitar akhir tahun 2020, rasanya masalah hidup seperti bertubi-tubi. Mulai dari keluarga, teman, sampai kerjaan. Seolah "Me vs The World" (Gue vs Dunia). Mungkin ini dampak nyata dari Quarter Life Crisis yang gue alami. Terkadang gue bisa bangun tidur dengan banjir air mata dan perasaan kalut. Terkadang bisa sangat marah sama hidup karena terlihat tidak adil. Terkadang, gue melihat orang-orang yang berbuat tidak baik ke gue, kok hidupnya jauh lebih bahagia daripada gue yang disakiti? Perasaan terburuk yang gue alami adalah terjebak dalam mental korban dan tidak bisa berhenti menyalahkan orang lain atas apa yang gue alami. "Bintang kenapa? Ini bukan Bintang yang biasanya," batin gue saat itu.
Memutuskan untuk Mencari Bantuan Profesional
Tetapi, hidayah Allah.SWT akan senantiasa mendatangi siapa saja yang Dia kehendaki. Alih-alih terus meratap, gue berusahaa untuk cari bantuan profesional secara daring. Gue coba konsultasikan masalah gue dengan psikolog yang berpengalaman. Teman-teman, jangan ragu ya cari bantuan kalau kalian nggak yakin bisa menyelesaikan masalah kalian sendiri. Seorang psikolog mungkin tidak akan langsung memberi solusi terhadap permasalahan kita. Tetapi, akan sangat membantu kita untuk merunut masalah kita menjadi rangkaian peristiwa yang dapat kita hadapi secara lebih rasional. Dari hasil konseling itu, psikolog menyampaikan kalau gue memang terindikasi stres berat. Tetapi alhamdulillah tidak sampai depresi dan tidak butuh obat-obatan anti-depresan karena segera cari bantuan dengan konseling sebelum terlambat. Psikolog akhirnya menyarankan gue untuk fokus pada apa yang bisa gue kendalikan, masa depan gue pribadi, dan coba untuk mengecilkan masalah.
Sumber Gambar: Dok. Pribadi/ Bintang Mahayana, 2021
Curhat dengan Karya
Setelah gue coba untuk meditasi, merunut setiap peristiwa yang membuat gue merasa tidak nyaman. Ternyata, gue memang merasa kesepian. Di satu sisi, gue sering merasa tidak bisa mempercayai semua orang untuk mendengarkan cerita gue karena khawatir, bagaimana kalau nanti hanya akan jadi bahan omongan? Terkadang, ada juga teman yang saat diajak bercerita malah ikut terbawa emosi atau malah ikutan curhat. Susah sekali, ya menemukan orang yang benar-benar tulus mendengarkan tanpa menghakimi dan mementingkan diri sendiri?
Untuk itulah, terkadang apa yang gue rasakan gue tumpahkan dalam bentuk tulisan. Memang tidak se-frontal menulis di buku diari. Tetapi, biasanya gue sisipkan kesan maupun perspektif personal terhadap topik yang gue bahas. Makanya, kadang kalau review skincare, cerita tentang kehidupan di Jepang semasa sekolah dulu, atau berbagi tips soal gaya hidup, pasti ada beberapa sentuhan personal di dalamnya. Termasuk dalam artikel ini juga. Detik ketika gue menulis artikel ini juga secara tidak langsung membantu menyehatkan mental gue juga, loh! Bonusnya, hasil curhat gue bisa jadi karya bahkan menghasilkan uang. Ketersedian finansial, kan juga baik untuk kesehatan mental, yaa teman-teman hehehehe. Jadi, yuk, sama-sama kita maksimalkan blog kita untuk kebaikan dan peningkatan kesehatan mental.
Masih nggak percaya kalau blogging baik bagi kesehatan mental?
Dalam sebuah situs bernama theconversation.com, riset membuktikan bahwa secara ekspresif dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dengan meningkatkan kesadaran diri (self-awareness). Seorang novelis berkebangsaan Amerika Serikat bernama Ernest Hemingway mengatakan:
"Write hard and clear about 'what hurts'."
(Menulislah dengan sungguh dan jelas tentang apa yang menyakitimu.)
- Ernest Hemingway, Novelis Amerika -
Gue percaya, artikel blog tidak sedikit yang berangkat dari kecemasan atau keresahan para blogger-nya. Tidak memulu terkait masalah pribadi. Bisa saja terkait masalah lingkungan, keyakinan, politik, ekonomi, dan lain sebagainya. Pada hakikatnya, kita sebagai manusia punya kebutuhan untuk didengar pendapatnya karena kita makhluk sosial, seperti kata Aristotle. Kita tidak bisa hidup sendiri. Kita akan senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain. Lewat blogging, gue bisa berjumpa dan mengenal berbagai macam orang dengan berbagai sudut pandang di seluruh Indonesia. Bahkan seluruh dunia. Bisa berpendapat serta berbagi meskipun tidak bertemu secara langsung dengan pembaca.
Semenjak blogging, gue sendiri juga mulai aktif kembali lagi terlibat dalam komunitas positif. Salah satunya adalah Blogger Perempuan Network (BPN). Jadi punya motivasi untuk punya prestasi lagi lewat Lomba Blogging. Bahkan, bisa punya teman berbagi seputar blogging karena kita punya hobi yang sama. Apalagi kalau datang dari niche blog yang sama pula. Secara tidak langsung, kegiatan blogging juga membuka peluang kita untuk tidak hanya fokus pada blog itu sendiri tetapi juga menyadari bahwa dunia ini luas dan ada berbagai macam manusia dengan sejarah hidup dan ceritanya masing-masing.
Cara Melawan Depresi dengan Blogging dan Manfaat Komunitas Blog bagi Blogger
Sumber Gambar: Dok. Pribadi/ Bintang Mahayana, 2021
Sering-sering, deh blogwalking - mengunjungi blog teman-teman blogger lainnya dan meninggalkan jejak. Banyak-banyak membaca pengalaman orang lain dapat menyelamatkan kita dari kesalahan yang tidak perlu, membuka wawasan, serta membuat kita lebih bersyukur. Bukan sekali dua, terkadang ada beberapa komentar blog yang cukup emosional saat dibaca karena artikel yang ditulis mengena di hati, menginspirasi, dan menghadirkan pengetahuan baru bagi si pembaca. Sebagai blogger yang menulis, gue selalu suka bacain komentar teman-teman karena selalu ada secercah motivasi lagi untuk tetap konsisten berkarya lewat blog. Jangan lupa untuk dimoderisasai, yaa. Supaya tidak ada komen dengan spam link yang dapat merusak Domain Authority (DA) Blog. Jadi, hanya komen-komen yang teman-temang ingin tampilkan saja yang akan muncul di blog.
***
Tetap semangat blogging bagi teman-teman blogger dan semoga segera memulai blognya bagi teman-teman yang baru ingin memulai! Semoga kalian sehat lahir batin dan bahagia selalu. Jangan lupa bagikan artikel tentang kesehatan mental dengan blogging ini ke teman-teman yang sekiranya akan suka konten artikel ini, yaa :)
- Bintang Mahayana, 2021
REFERENSI
Aprilia, Putri. 2021. Pengertian Blog, Jenis, Fungsi, dan Contohnya. Dalam Niagahoster. Diakses pada 29 Oktober 2021.
Thatcher, Christina. 2021. Writing Can Improve Mental Health, Here's How. Dalam The Conversation. Diakses pada 29 Oktober 2021.
No comments:
Holla! Thanks for reading my post. Silakan tinggalkan komentar atau pertanyaan terkait konten. Komen spam, annonymous, maupun berisi link hidup akan dihapus. Centang "Notify Me" agar kalian tahu kalau komennya sudah dibalas, yaa!