Healing Sejenak Melepas Lelah di Sendja Reflexology & Wellness Bandung
Hola!
Apa kabar semuanya? Semoga selalu dalam keadaan sehat walafiat yaa. Kali ini gue bukan mau review produk seperti biasanya. Melainkan berbagi pengalaman gue melepas lelah dengan massage therapy di Sendja Reflexology & Wellness, sebuah tempat pijat tradisional, refleksi, dan spa keluarga yang berlokasi di Jalan Pager Gunung No.18, Bandung. Siapa tau teman-teman yang lagi main atau liburan lagi cari rekomendasi tempat spa untuk massage dan reflexology di Bandung. Boleh baca artikel ini dulu, yaa.
Lokasinya nggak jauh dari Jalan Dago Bandung. Aksesnya bisa dari sebelah RS Santo Borromeus Jl Ir. H. Djuanda (Dago), lurus terus sampai ketemu Bugaritz Cafe & Resto. Nah, tinggal belok kanan dan lurus sedikit, kalian langsung ketemu Sendja yang ada di kiri jalan. Lokasinya mirip rumah lama di area Dago. Parkirannya bisa muat 4 mobil dan beberapa motor. Cuma, saran gue sih enakan naik ojol, yaa. Biar tenang juga waktu pijat nggak kepikiran kendaraan.
Sakit Punggung Nggak Berkesudahan, Butuh Pijat Kali, yaa?
Jujur, aktivitas gue yang kuliah sambil kerja ini kadang memang bikin punggung rasanya kayak mau copot. Sudah 2 minggu otot punggung rasanya kaku banget sampai terasa panas. Sudah ke dokter berkali-kali, nggak sembuh juga. Sampai akhirnya dokter terakhir bilang kalau yang gue alami itu kaku otot. Makanya, punggung rasanya bisa panas seperti terbakar. Sudahlah ada GERD, ditambah punggung pula yang panas. Memang agak laen remaja jompo satu ini, gaes! Akhirnya gue memutuskan untuk online booking terapi di Sendja.
Sebenarnya gue udah tau lama soal Sendja karena nggak sengaja ketemu thread di Twitter. Berhubung gue juga memang pada dasarnya suka pijat kesehatan. Sebagai warga pendatang di Bandung, what a hidden gem banget bisa nemu Sendja yang lokasinya juga nggak terlalu jauh dari kampus dan tempat tinggal. Ternyata pilihan treatment-nya ada banyak banget dengan harga yang relatif terjangkau menurut ogut. Penjelasan setiap treatment-nya juga cukup to the point dan jelas. Kalian bisa lihat list-nya di Menu Therapy Sendja.
Sendja Signature Massage
Gue memutuskan untuk ambil Sendja Signature Massage dengan durasi 90 menit (1,5 jam) karena memang niatnya mau coba pijat originalnya dulu. Selain itu, gue juga memang mau fokus ke pijat kesehatan sesuai dengan concern yang gue ceritakan tadi. Kalau dirasa worth it, boleh deh lain waktu gue coba add on lainnya.
Saran gue kalau mau reservasi memang harus H-1 yaa minimal biar nggak kehabisan slot. Gue tadinya mau pesan hari H, baru jam 2-an gitu sudah full booked untuk hari yang sama. Jadilah gue pesan untuk besok di jam 3 sore. Biar agak santai sama waktu solat dan bisa langsung dibawa istirahat juga selesai terapi. Kalian bisa DP dulu kok 100K dengan cara transfer dan konfirmasi by WA. Info lengkapnya di bagian akhir artikel, yaa. Kalau sudah reservasi, tinggal langsung datang saja ke Sendja dan selesaikan payment. Tunggu dipanggil kalau kalian sudah siap treatment. Berikut steps-nya:
1. Foot Cleaning
Pertama-tama kaki kita bakal dibersihkan dulu. Ada semacam kristal yang sepertinya sabun gitu yang dimasukin ke dalam wastafel kakinya. Sebentar doang kok nggak sampai 5 menit, dikeringkan. Nah, kita dikasih indoor slippers juga jadi memang ruangan di dalam itu sudah pasti steril, yaa.
2. Full Body Massage
Awal masuk memang agak kaget karena ruangannya gelap. Mungkin karena menjaga privasi customer yaa. Secara kita benar-benar harus lepas semuanya kecuali panties boleh tetap dipakai. Saran, buat ciwi-ciwi yang lagi haid sebaiknya pakai panties double dan mungkin bisa dipertimbangkan ketika sudah nggak terlalu deras. Soalnya kasurnya kan putih, jadi daripada nembus kan.
Kita udah masuk ruangan ini H-5 menit jadwal kok. Jadi sebaiknya memang datang lebih awal yaa. Gue datang 14.45 dan waktu masuk ke ruangan treatment itu 14.55. Pukul 15.00 teng langsung mulai dipijat. Ada selimut kain yang disediakan, kursi kecil untuk taruh barang, dan 1 bantal untuk sanggahan kepala. Ruangannya AC dan menurut gue temperaturnya pas. Nggak terlalu sumuk, nggak terlalu dingin menggigil. Pas udah mulai massage ternyata dinyalain sih semacam lampu tidur gitu. Jadi nggak segelap gulita di awal. Ruangannya mirip kayak bangsal di IGD haha. Soalnya memang dipisahkan tirai-tirai. Tapi, nggak usah khawatir soalnya cowok dan cewek ruangannya dipisah, yaa. Jadi, di ruangan terapi gue otomatis terapisnya semua juga cewek.
Kesan gue selama dipijat tuh enak banget. Nggak terlalu sakit tapi tetap manteb berasa. Minyaknya juga bukan yang super slippery gitu di badan. Wanginya kayak sabun floral gitu jadi enak juga buat bikin rileks. Nggak usah khawatir kayak bau minyak nenek gitu yaa hahaha. Selama dipijat kerasa tuh titik-titik badan yang paling nyeri karena pegal. Waktu dipijat area betis, kerasa banget kalo memang otot gue ada yang ketarik makanya punggung gue sakit. Ternyata di sini sumber biang kerok yang bikin punggung gue kayak kebakar selama 2 minggu kebelakang. Mbaknya aja langsung tau kalo badan gue bener-bener sekaku itu. Kurang stretching dan olahraga katanya. Hahaha iya Mbak. Semester awal doang masih rajin badminton. Ke sini-sini mah, haduh ampun capek😭🙏
Saking enaknya dipijet, gue hampir ketiduran wak. Mana ruangannya juga diputerin lagu yang bikin rileks banget. Pokoknya gue lihat jam tau-tau udah 16.12. Terus ditanya Mbaknya nanti mau mandi nggak? Gue bilang iya boleh. Jadi disiapin dulu lah itu handuk hangat sama bath robe-nya.
3. Head Massage
Pukul 16.15, tepatnya 15 terakhir treatment adalah bagian kepala. Pijatnya untuk relaksasi otot-otot kepala mulai dari dahi, kepala belakang, sampai ke leher. Pas bagian ini asli ga boong pengen nginep saking berasa capeknya. Karena posisi badan yang tadinya telungkup jadi telentang, baru kerasa tuh kalau badan ini sudah sejompo itu. Suruh balik badan aja ngambil napas dulu😭 Sekilas overheard Mbak bilik sebelah juga pas mau ganti posisi ngeluh "Aduh, pegel banget, jompo". Mbak, I feel you🥲
4. Shower
Nah, akhirnya pijat selesai. Perlahan-lahan badan yang tadinya sakit semua tuh agak mulai rileks. Apalagi pas kena shower dan rasanya tuh kayak beban hidup ikutan luntur mengalir bersama air (yailah). Tapi, yang bikin makin happy lagi tuh toiletries-nya nggak kaleng-kaleng! Pakai Sensatia Botanicals dong! Berasa di salah satu hotel mewah di Bali yang alat mandinya juga pakai Sensatia. Kalau kalian udah suka baca blog gue dari lama, pasti pernah baca Review gue soal produknya Sensatia Botanicals karena memang bagus dan bahan-bahannya juga alami.
Baca Juga: REVIEW Sensatia Botanicals Seastem Marine Hydrating Toner & Seastem Marine Essence
Selesai mandi kalian bisa pakai beberapa fasilitas seperti hair dryer, cotton buds, body lotion, dan masih banyak lagi. Bahkan disediakan juga pembalut. Kali aja habis terapi tiba-tiba, lah dapet🥲 Semuanya gratis kok.
5. Comfort Hot Drink (Free)
Habis mandi, kita dikasih minuman hangat. Boleh pilih mau jahe, teh manis, atau teh tawar. Tadinya gue mau jahe, cuma yang kesebut terlanjur teh manis. Kebiasaan banget autopilot yaa orang Indo nih ditanya mau minum aopa, jawaban default-nya teh. Setelah habisin tehnya, gue langsung ganti baju dan diantar ke bawah terus pulang deh.
Recommendation
Sekian pengalaman gue terapi di Sendja yang bikin otot dan otak gue rileks. Terapi ini cocok banget buat kalian yang lagi lelah dan butuh pijat. Paling rekomen sih weekend di sore hari jam 3-5an tapi pastikan booking sebelum Hari H. Sayangnya, dia belum ada sistem membership. Padahal kan lumayan, yaa kalau setelah berapa kali massage bisa dapet free massage atau reflexology gitu misalnya hehehe.
No comments:
Holla! Thanks for reading my post. Silakan tinggalkan komentar atau pertanyaan terkait konten. Komen spam, annonymous, maupun berisi link hidup akan dihapus. Centang "Notify Me" agar kalian tahu kalau komennya sudah dibalas, yaa!